Tidak ada tendensi apa-apa ataupun siapa dibalik lahirnya kompilasi sederhana ini, masih seperti kebanyakan rilisan kompilasi yang sudah ada. sebagai penanda atau semacam groundbreaking ide untuk mengumpulkan beberapa lagu sebagai wujud swadaya atau kolektif menjadi 1 wadah untuk mencapai tujuan bersama menjadi sebuah sarana publikasi bersama secara menyeluruh, maka lahirlah sebuah Album kompilasi bertajuk " Fucked to Death ". pada edisi pertama kompilasi yang nampaknya lebih didominasi band dengan genre spesifik Death metal, Reprisal Promotions tetap masih menjadi perpanjangan obsesi memperkenalkan debut keroyokan dalam satu rilisan ini.
Proses produksi album kompilasi rilisan Reprisal Promotions tetap dipandang sebagai suatu ranah di mana terjadi perjuangan atau manuver. Para individu yang telah memiliki modal tetap harus menyesuaikan konsep album kompilasi. Ada empat katagori modal, yaitu modal ekonomi, modal sosial (berbagai jenis relasi bernilai dengan pihak lain yang bermakna), modal kultural (pengetahuan sah satu sama lain), dan modal simbolis (prestise dan gengsi sosial). Peneliti melihat keempat modal pada setiap individu dengan tujuan untuk melihat pembentukan habitus musikal. Individu yang memiliki modal simbolis besar (dominan) akan mengisyaratkan tindakan eksplisit maupun implisit kepada individu yang memiliki modal simbolis kecil (terdominasi). Individu terdominasi akan mengikuti tindakan atau perintah dari individu dominan karena dianggap sesuatu yang terlegitimitas. Tindakan atau perintah kerap diikuti oleh kekerasan simbolik. Kekerasan simbolik adalah kekerasan dalam bentuk sangat halus yang diberikan pada individu tanpa mengundang resistensi, tetapi malah mengundang konformitas sebab sudah mendapat legitimasi sosial karena bentuknya yang sangat halus
Kekerasan simbolik dipengaruhi oleh doxa yang cenderung mengatur kehidupan sosial. Doxa itu sendiri merupakan kestabilan dan keterikatan tatanan sosial dalam diri individu pada tradisi, serta terdapat kekuasaan yang sepenuhnya ternaturalisasi dan tidak dipertanyakan. Doxa berada pada tatanan tinggi dan dimiliki di bawah alam bawah sadar individu, sehingga apa yang diterimanya dianggap sesuatu kebenaran yang mutlak. Pengisi album kompilasi menganggap Music Director adalah orang yang bertugas menjaga benang merah dan memiliki kemampuan bermusik yang baik. Keberadaan karya seni baru bisa dikatakan sebagai objek simbolis jika dia diakui dan dikenali. Artinya, jika dilembagakan secara sosial sebagai karya seni dan diterima oleh para penikmat yang sanggup mengenali dan mau mengakuinya sebagai karya seni. Album kompilasi sudah bisa disebut objek simbolis karena sudah diakui, dikenali, dan diterima oleh pencinta musik extreme metal, khususnya di scene tanaha air.
Mungkin sebelumnya sudah pernah Reprisal Promotions hadirkan sebuah kompilasi yang di motori pertama kali adalah Kompilasi " Reprisal Promotions Sampler " yang pertama kali dirilis 2017 ketika untuk kali awal menjadi rujukan Reprisal Promotions band release sekaligus memperkenalkan beberapa nama yang jelas masih " Sangat " hijau untuk diperkenalkan, yup sekaligus seperti istilah murahan GJ seperti " Cek Ombak ". kompilasi tersebut disediakan dalam format fisik dan kini sudah tersedia dalam format Digital, karena tersedia sangat terbatas, format fisik sudah tidak diproduksi kembali. kemudian setelah itu tahun 2022 lahir-lah Kompilasi varian lainnya, " The Dark of the Nameless - The Hidden Chambers Reveals the Past ", adalah spesifik memuat konten genre Kegelapan alias Black Metal, disusul kemudian ditahun yang sama, kompilasi " Darkens ", Kompilasi kegelapan yang spesial Reprisal Promotions persembahkan for the true blacker ! menampilkan track-track gress yang belum pernah kalian dengar sebelumnya serta beberapa roster band hitam terbaru yang mempublish single dari debut gress-nya. Komplasi Keras Black Metal Anti Loyo Dijamin Bakal Ngasih Tamparan Yang Lebih Berarti Untuk Tidak Main Main Di Genre Yang Notabene Kelam Dan Mengerikan Ini. lalu tahun 2023 rilis kompilasi ke-2 " The Dark of the Nameless Chapter. II " karena respon yang bagus dari seluruh penjuru dunia dari penjualan format digital dan tahun 2024 dirilis Kompilasi Agresif dan Liar, GORE:GRIND ! Yups, sebuah konspirasi yang tidak jahat lagi, tapi terlalu keji untuk diungkapkan. Beberapa Materi baru menghancurkan dari new comer roster Reprisal Promotions terutama dari genre Grindcore dan Death Metal.
" Fucked to Death ", diharapkan akan selalu menjadi media propaganda rilisan band-band yang akan datang memperkenalkan eksistensi-nya Khusus roster Reprisal Promotions sebagai induk produktifitas kegilaan berkarya tanpa batas. karena Album Kompilasi dapat membantu pembentukan habitus musikal yang tercipta melalui album kompilasi band-band yang bernaung dibawah Bendera Reprisal Promotions sebagai pembentukan habitus musikal pengisi album kompilasi. Album kompilasi dapat dikatakan sebagai produksi kultural karena dihasilkan oleh individu dalam suatu ranah sosial. Individu itu sendiri memiliki habitus yang tercipta dari disposisi-disposisi mereka dimulai dari kanak-kanak pada suatu ranah. Habitus dibentuk melalui pendidikan dan interaksi antara individu yang mendiami suatu ruang sosial. Singkatnya, habitus merupakan tindakan atau sikap yang terakumulasi dan dinamis mengikuti ranah sosial, sehingga habitus setiap individu berbeda-beda. Perbedaan habitus musikal awal dari setiap pengisi atau pemain dikonstruksi mengikuti konsep album kompilasi. Hal ini dikarenakan produk habitus bersifat spesifik dan beradaptasi dengan ranah. Ranah merupakan sistem sosial yang bersifat relasional antara posisi objektif. Pada ranah terdapat perjuangan untuk memperebutkan sumber atau pertaruhan dan akses terbatas (field of stuggle).
Proses produksi album kompilasi rilisan Reprisal Promotions tetap dipandang sebagai suatu ranah di mana terjadi perjuangan atau manuver. Para individu yang telah memiliki modal tetap harus menyesuaikan konsep album kompilasi. Ada empat katagori modal, yaitu modal ekonomi, modal sosial (berbagai jenis relasi bernilai dengan pihak lain yang bermakna), modal kultural (pengetahuan sah satu sama lain), dan modal simbolis (prestise dan gengsi sosial). Peneliti melihat keempat modal pada setiap individu dengan tujuan untuk melihat pembentukan habitus musikal. Individu yang memiliki modal simbolis besar (dominan) akan mengisyaratkan tindakan eksplisit maupun implisit kepada individu yang memiliki modal simbolis kecil (terdominasi). Individu terdominasi akan mengikuti tindakan atau perintah dari individu dominan karena dianggap sesuatu yang terlegitimitas. Tindakan atau perintah kerap diikuti oleh kekerasan simbolik. Kekerasan simbolik adalah kekerasan dalam bentuk sangat halus yang diberikan pada individu tanpa mengundang resistensi, tetapi malah mengundang konformitas sebab sudah mendapat legitimasi sosial karena bentuknya yang sangat halus
Kekerasan simbolik dipengaruhi oleh doxa yang cenderung mengatur kehidupan sosial. Doxa itu sendiri merupakan kestabilan dan keterikatan tatanan sosial dalam diri individu pada tradisi, serta terdapat kekuasaan yang sepenuhnya ternaturalisasi dan tidak dipertanyakan. Doxa berada pada tatanan tinggi dan dimiliki di bawah alam bawah sadar individu, sehingga apa yang diterimanya dianggap sesuatu kebenaran yang mutlak. Pengisi album kompilasi menganggap Music Director adalah orang yang bertugas menjaga benang merah dan memiliki kemampuan bermusik yang baik. Keberadaan karya seni baru bisa dikatakan sebagai objek simbolis jika dia diakui dan dikenali. Artinya, jika dilembagakan secara sosial sebagai karya seni dan diterima oleh para penikmat yang sanggup mengenali dan mau mengakuinya sebagai karya seni. Album kompilasi sudah bisa disebut objek simbolis karena sudah diakui, dikenali, dan diterima oleh pencinta musik extreme metal, khususnya di scene tanaha air.
Mungkin sebelumnya sudah pernah Reprisal Promotions hadirkan sebuah kompilasi yang di motori pertama kali adalah Kompilasi " Reprisal Promotions Sampler " yang pertama kali dirilis 2017 ketika untuk kali awal menjadi rujukan Reprisal Promotions band release sekaligus memperkenalkan beberapa nama yang jelas masih " Sangat " hijau untuk diperkenalkan, yup sekaligus seperti istilah murahan GJ seperti " Cek Ombak ". kompilasi tersebut disediakan dalam format fisik dan kini sudah tersedia dalam format Digital, karena tersedia sangat terbatas, format fisik sudah tidak diproduksi kembali. kemudian setelah itu tahun 2022 lahir-lah Kompilasi varian lainnya, " The Dark of the Nameless - The Hidden Chambers Reveals the Past ", adalah spesifik memuat konten genre Kegelapan alias Black Metal, disusul kemudian ditahun yang sama, kompilasi " Darkens ", Kompilasi kegelapan yang spesial Reprisal Promotions persembahkan for the true blacker ! menampilkan track-track gress yang belum pernah kalian dengar sebelumnya serta beberapa roster band hitam terbaru yang mempublish single dari debut gress-nya. Komplasi Keras Black Metal Anti Loyo Dijamin Bakal Ngasih Tamparan Yang Lebih Berarti Untuk Tidak Main Main Di Genre Yang Notabene Kelam Dan Mengerikan Ini. lalu tahun 2023 rilis kompilasi ke-2 " The Dark of the Nameless Chapter. II " karena respon yang bagus dari seluruh penjuru dunia dari penjualan format digital dan tahun 2024 dirilis Kompilasi Agresif dan Liar, GORE:GRIND ! Yups, sebuah konspirasi yang tidak jahat lagi, tapi terlalu keji untuk diungkapkan. Beberapa Materi baru menghancurkan dari new comer roster Reprisal Promotions terutama dari genre Grindcore dan Death Metal.
" Fucked to Death ", diharapkan akan selalu menjadi media propaganda rilisan band-band yang akan datang memperkenalkan eksistensi-nya Khusus roster Reprisal Promotions sebagai induk produktifitas kegilaan berkarya tanpa batas. karena Album Kompilasi dapat membantu pembentukan habitus musikal yang tercipta melalui album kompilasi band-band yang bernaung dibawah Bendera Reprisal Promotions sebagai pembentukan habitus musikal pengisi album kompilasi. Album kompilasi dapat dikatakan sebagai produksi kultural karena dihasilkan oleh individu dalam suatu ranah sosial. Individu itu sendiri memiliki habitus yang tercipta dari disposisi-disposisi mereka dimulai dari kanak-kanak pada suatu ranah. Habitus dibentuk melalui pendidikan dan interaksi antara individu yang mendiami suatu ruang sosial. Singkatnya, habitus merupakan tindakan atau sikap yang terakumulasi dan dinamis mengikuti ranah sosial, sehingga habitus setiap individu berbeda-beda. Perbedaan habitus musikal awal dari setiap pengisi atau pemain dikonstruksi mengikuti konsep album kompilasi. Hal ini dikarenakan produk habitus bersifat spesifik dan beradaptasi dengan ranah. Ranah merupakan sistem sosial yang bersifat relasional antara posisi objektif. Pada ranah terdapat perjuangan untuk memperebutkan sumber atau pertaruhan dan akses terbatas (field of stuggle).